Self Concept- Indigenous Local Leadership Dukun Pandita Sebagai Pemangku Adat Suku Tengger Di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan
DOI:
https://doi.org/10.51339/ittishol.v4i2.1227Keywords:
Self Concept, Indigenous Local Leadership, Dukun Pandita, Suku TenggerAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri kepemimpinan (Leadership-Self Concept) Dukun Pandita sebagai pemangku adat Suku Tengger di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan. Konsep diri kepemimpinan Dukun Pandita Suku Tengger menarik untuk diteliti mengingat adat dan tradisi Suku Tengger lahir dari nilai-nilai lokalitas (local wisdom) yang bersumber dari ajaran nenek moyang Suku Tengger dan ajaran agama Hindu Mahayana. Dalam praktiknya, Dukun Pandita mayoritas beragama Hindu namun dalam konsep kepemimpinan Dukun Pandita dalam hal penyelenggaraan upacara adat & budaya Suku tengger, bukan hanya menjadi pemimpin pada masyarakat Suku Tengger yang beragama Hindu saja melinkan ada yang beragama Islam dan Kristen. Untuk melihat Leadership-Self Concept tersebut dalam penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik yang dicetuskan oleh Hubert Mead sebagai pisau analisis dengan 3 elemen didalamnya yaitu Mind, Self dan Society. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan eksplanatory research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep Mind merujauk pada nilai-nilai yang dijunjung dari ajaran agaman yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti rasa toleransi kepada sesama manusia. Konsep self diri dukun adat memiliki konsep diri siap memandu dan mengayomi tanpa melihat latar belakang keyakinan serta Konsep Society selalu mengedepankan musyawarah.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Zainul Ahwan Zeen, Khoirul Anwar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.