KH. M. Ishomuddin Hadziq (1965-2003): Tokoh Penggerak Tradisi Literasi di Pesantren Tebuireng Jombang

Authors

  • Mukani STAI Darussalam Krempyang Nganjuk

Keywords:

tokoh, tradisi literasi, pesantren, Tokoh, Tradisi literasi, Pesantren

Abstract

Artikel ini mengkaji sosok KH. M. Ishomuddin Hadziq, cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, sebagai tokoh penggerak tradisi literasi di Pesantren Tebuireng, terutama dalam penerbitan kitab-kitab kuning. Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penggalian data dalam artikel ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam artikel ini menempuh langkah reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (conclusion). Kajian biografi singkat menunjukkan bahwa Gus Ishom memiliki darah biru sebagai keturunan elit umat Islam Indonesia yang ditopang dengan sifat rajin dan serius selama menimba ilmu. Ini menjadikan Gus Ishom sebagai sosok kiai muda yang diprediksi akan menjadi tokoh besar NU di kemudian hari. Kontribusi nyata Gus Ishom dalam menggerakkan tradisi literasi di Pesantren Tebuireng dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama adalah usaha kerasnya untuk mengumpulkan, mengedit (tahqiq) dan menerbitkan karya-karya Kiai Hasyim, baik berupa kitab maupun risalah, yang sekarang termaktub dalam kitab Irsyâdus Sâri. Perspektif kedua adalah tulisan Gus Ishom sendiri. Setidaknya terdapat tiga kitab karya Gus Ishom, yaitu Miftâhul Falâh, Irsyâdul Mu’minin dan Audhahul Bayan. Di samping itu, Gus Ishom juga menulis dua risalah, yang berjudul Abyani Nidzam dan Ahsanul Kalam.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

01-06-2020

How to Cite

Mukani. “KH. M. Ishomuddin Hadziq (1965-2003): Tokoh Penggerak Tradisi Literasi Di Pesantren Tebuireng Jombang”. Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (June 1, 2020): 85–102. Accessed May 17, 2024. https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/akad/article/view/138.