Pengembangan Konseling Sebaya Berbasis Kepesantrenan untuk Meningkatkan Self Disclosure Mahasiswa Bki Stai Attanwir Bojonegoro
DOI:
https://doi.org/10.51339/isyrof.v5i2.1452Keywords:
Konseling Sebaya, Kepesantrenan, Self DisclosureAbstract
Self disclosure merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu interaksi dengan orang lain khususnya mahasiswa, dimana mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self disclosure mahasiswa adalah dengan dilakukannya konseling sebaya, sebab masa perkembangan sosial pada masa remaja, umumnya lebih banyak melibatkan kelompok sebayanya dibanding dengan orang tuanya. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengembangkan dan mendeskripsikan kelayakan model layanan konseling sebaya berbasis kepesantrenan guna meningkatkan self disclosure bagi mahasiswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Hasli uji validitas ahli dianalisis menggunakan prosentase, sedangkan uji keefektifan dianalisis menggunakan mann whitney U test dibantu IBM SPSS 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul konseling sebaya berbasis kepesantrenan untuk meningkatkan self disclosure mahasiswa dinyatakan sangat layak, hal ini diketahui berdasarkan prosentase penilaian tiga ahli sebesar 83% sebelum revisi, dan setelah direvisi terjadi kenaikkan hasil prosentase sebesar 100%. Nilai U yang diperoleh pada tabel sebesar 11,5 dan nilai W sejumlah 66,5, apabila nilai tersebut dikonversikan ke nilai Z maka hasil yang didapat adalah -2,924. Nilai sig atau P value sebesar 0,002 < 0,05. Apabila nilai P value lebih rendang dari batas kritis 0,05 maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test.
Kata kunci : Konseling Sebaya, Kepesantrenan, Self Disclosure.
Downloads
References
Fitria, Ajeng. Self Disclosure dan Stres Pada Mahasiswa. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2016.
Gainau, Maryam. B. “Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa dalam Perspektif Budaya dan Implikasinya Bagi Konseling”. Jurnal Ilmiah Widya Warta. Vol. 33, No.1. (2009). Accesed Oktober 17, 2022. https://core.ac.uk.
Hotifah, Yuliati. Model Konseling Sebaya Pesantren. Malang: Universitas Negeri Malang, 2018.
Muliani H, Nurintan. “Pengaruh Konseling Kelompok dan Konseling Sebaya Terhadap Sikap Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Remaja di Panti Asuhan Nurul Haq”. Tesis. Yogyakarta: UIN Sunan Kali Jaga, 2009. Accesed Oktober 11, 2022. https://digilib.uin-suka.ac.id.
Sa’adah, Risa Nur dan Wahyu. Metode Penelitian R&D (Research and Development). Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2022.
Suwarjo. Pedoman Konseling Sebaya untuk Pengembangan Resiliensi. Makalah disajikan Seminar Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2008.
Astuti, Shofi Puji. “Efektivitas Konseling Sebaya (Peer Counseing) dalam Menuntaskan Masalah Siswa”. Jurnal Psikologi Islam, 2019. Accesed November 01, 2022. http://e-journal.iainsaltiga.ac.id.
Mujiono dan Dicky Dwi Prakoso. “Paradigma Integrasi-Interkoneksi dalam Ilmu Kepesantrenan”. Jurnal Ad-Da’wah, Vol. 19 No. 02, 2021. Accesed Mei 09, 2023. http://iprija.ac.id.
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Al-Isyrof: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.