Konseling pada Lansia yang Mengalami Kesulitan Penyesuaian di Griya Asih Lawang
Keywords:
Konseling, Lansia, Griya AsihAbstract
Periode lansia merupakan periode maupun masa terakhir dalam perkembangan manusia yang dimulai dari usia enam puluh tahun sampai dengan enam puluh tahun keatas. Sehingga pada periode ini terjadi penurunan dan kemunduran seperti kembali pada periode awal dalam proses perkembangan individu, seperti muncul kembali sifat kekanak-kanan atau infantil, selalu ingin diperhatikan, mudah tersinggung, sensitif dsb. Hal ini disebabkan karena terjadinya regresi fungsi tubuh, serta produktifitas pada lansia baik dalam beraktifitas, maupun berkarya banyak mengalami penurunan. Memberikan layanan yang tepat pada lansia adalah salah satu cara untuk membantu lansia agar dapat menerima keadaannya yang sesungguhnya, dengan demikian lansia dapat memahami dirinya sehingga lansia akan berusaha untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi fisik, social dan psikologisnya dengan tepat. Oleh karena itu konseling pada lansia merupakan salah satu intervensi yang tepat, agar lansia berpikir bahwa dirinya masih berguna, dibutuhkan orang lain dan bisa melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Intervensi yang digunakan adalah konseling dengan teknik asosiasi bebas, relaksasi emosi dan konseling religius atau logoterapi. Dimana tahapan yang diberikan untuk membantu subjek memahami masalah, konflik-konflik dan kecemasan yang dialaminya yang mengakibatkan kesulitan tidur yang dirasakannya serta membantu mengungkapkan hal-hal yang direpres oleh subjek. Sehingga subjek dapat melakukan coping (penyesuaian) yang baik dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupannya. Setelah beberapa sesi subyek mulai bisa untuk mengurangi kecemasan dan kebingungan yang dialaminya selama ini. Dengan ditandai subyek mulai bisa memahami permasalahan dan kecemasan yang dialaminya.