Representasi Kecantikan dalam Media Sosial (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Video Tutorial Makeup Beauty Vlogger Tasya Farasya di Youtube)

Authors

  • Ayu Nurdiana Universitas Yudharta Pasuruan
  • Nurma Yuwita Universitas Yudharta Pasuruan

DOI:

https://doi.org/10.51339/ittishol.v3i1.366

Keywords:

Representasi Kecantikan, Media, Sosial, Denotatif, Semiotika

Abstract

Persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) bagaimana representasi kecantikan pada video tutorial make-up Beauty Vlogger Tasya Farasya di Youtube dengan analisis semiotika Roland Barthes? Untuk mengungkap masalah tersebut secara menyeluruh dan mendalam, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif karena peneliti menafsirkan representasi kecantikan pada video tutorial tersebut. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kecantikan adalah (1) ketika memakai foundation, (2)memakai concealer dibagian bawah mata, (3) memakai blush on pada pipi,(4) memakai bedak, (5)memakai highlight&contour pada bagian wajah,(6) memakai eye shadow dibagian mata, (7)memakai eye liner dibagial kelopak mata, (8)mengukir pensil alis dengan cantik, (9)memakai maskara pada bulumata, (10)mengoles lipstick pada bibir. Berdasarkan hasil penelitian ini beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan antara lain: (1) Bagi masyarakat, Supaya lebih bijak dan lebih cermat berpikir bahwa terkadang tidak semua kata “cantik” itu harus memakai dengan make-up. (2) Bagi akademis, dapat menambah pengetahuan tentang makna-makna yang berkenaan video konten kecantikan  di youtube, agar lebih mudah memaknai makna cantik yang sesungguhnya.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

13-01-2022

How to Cite

Ayu Nurdiana, & Nurma Yuwita. (2022). Representasi Kecantikan dalam Media Sosial (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Video Tutorial Makeup Beauty Vlogger Tasya Farasya di Youtube). Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 3(1), 16–24. https://doi.org/10.51339/ittishol.v3i1.366